TIMUR. Petrus, pria paruh baya di Jalan Asmawarman, RT 24, Kelurahan Telihan masih berduka saat rombongan Wakil Walikota Najirah datang ke rumahnya yang terendam banjir, Selasa (10/5/2022) pagi.
Jenazah istrinya masih di ruang tamu, dibaringkan di atas meja panjang beralas kasur. Seluruh rumahnya tergenang banjir setinggi lutut pria dewasa. Banjir mulai datang sejak Selasa, dini hari. Petrus dan kerabatnya tak menyangka musibah banjir datang di hari duka.
Tarup di depan rumahnya masih terpasang, tak ada lagi kursi. Pelayat yang datang hanya bisa berdiri, dengan celana terlipat hingga se-lutut.
Mendiang yang terbaring di atas meja, rencananya akan dimakamkan setelah seluruh keluarga datang dari luar daerah. Wakil Wali Kota Bontang Najirah yang hadir turut berduka ke Petrus dan keluarga.
“Saya turut berduka atas meninggalnya warga. Prosesi rumah duka di Jalan Asmawarman RT 24 Kelurahan Telihan,” kata Najirah saat ditemui di rumah duka.
Pemukiman Petrus berada di kawasan langganan banjir. Hampir saban tahun, saat banjir melanda ia dan keluarga disibukkan dengan genangan air.
“Iya ini isteri saya yang meninggal. Sekarang banjir, rencananya akan dimakamkan setelah keluarga dari luar kota datang semua,” kata Paulus
Isterinya meninggal Senin, (9/5) kemarin karena memiliki riwayat penyakit paru-paru. Musibah kali ini cukup menyakitkan buat Petrus, sang istri tercinta tutup usia ditengah banjir melanda.
“Meski diterjang banjir proses pemakaman juga akan berlanjut,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>