TIMUR. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Baznas Pupuk Kaltim gelar Khitan Massal Anak, bekerjasama dengan PT Kaltim Medika Utama (RS PKT) dan Departemen CSR Pupuk Kaltim. Khitan massal diikuti 144 anak dari keluarga tidak mampu di bufferzone perusahaan dan sejumlah wilayah Kota Bontang, berlangsung di Klinik Dhuafa Pupuk Kaltim Kelurahan Loktuan Bontang Utara, Minggu (15/12/2019) pagi.
Ketua Panitia Khitan Massal UPZ Pupuk Kaltim Ahmad Rois, mengatakan kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian HUT Pupuk Kaltim ke-42, dengan memberi manfaat bagi masyarakat Bontang khususnya wilayah bufferzone yang masuk kategori 8 asnaf penerima zakat. Terdiri dari Fakir, Miskin, Riqab, Gharim, Mualaf, Fisabilillah, Ibnu Sabil dan Amil Zakat.
Proses seleksi dan pendaftaran peserta khitan massal dimulai sejak 15 – 29 November 2019, dilanjutkan survei lapangan oleh tim UPZ bekerjasama dengan Ketua RT di tiap wilayah. Dari 161 peserta yang mendaftar, 144 diantaranya dinyatakan lolos dan memenuhi syarat.
“Khitan massal dilaksanakan 2 periode, dimulai hari ini sebanyak 100 anak dan 22 Desember 2019 mendatang dengan target 100 anak. Sehingga total peserta nantinya 200 anak se-Kota Bontang,” ujar Ahmad Rois.
Dirinya pun memastikan seluruh peserta khitan massal memenuhi ketentuan 8 asnaf penerima, karena UPZ Pupuk Kaltim turun langsung melakukan survei di lapangan. Tak hanya di khitan, para peserta juga mendapatkan bingkisan berupa perangkat sholat, sertifikat dan uang tunai untuk tali asih.
“Semoga apa yang diprogramkan UPZ Pupuk Kaltim selama ini memberi manfaat bagi masyarakat, khususnya bagi 8 asnaf yang masuk kategori penerima zakat,” tambah Ahmad Rois.
Kuasa Direksi Pupuk Kaltim Nur Sahid, mengaku bangga atas kontribusi UPZ yang turut menyemarakkan HUT Pupuk Kaltim ke-42 dengan memberi manfaat kepada masyarakat. Dijelaskannya, UPZ Pupuk Kaltim terbentuk berdasarkan Surat Keputusan Direksi Pupuk Kaltim pada 2018 tentang pengumpulan zakat karyawan, dan mulai bergerak melaksanakan program bagi 8 asnaf sejak Mei 2019.
Hal ini pun sejalan dengan program Pemerintah Kota Bontang melalui Peraturan Walikota (Perwali) tentang pengumpulan zakat Aparatur Sipil Negara (ASN), dengan menyalurkan 70 persen hasil pengumpulan zakat karyawan ke masyarakat Bontang, serta 30 persennya disetor ke Baznas Pusat untuk kebutuhan umat secara Nasional.
“Sejak Mei 2019 UPZ Pupuk Kaltim telah mengumpulkan zakat karyawan muslim melalui pemotongan gaji setiap bulan, dan langsung direalisasikan pada berbagai program secara bertahap. Sebab uang zakat tidak boleh ditahan, tidak boleh untuk simpan pinjam dan harus habis dengan penyaluran yang tepat sasaran,” terang Nur Sahid.
Tim dokter RS Pupuk Kaltim khitan ratusan anak yang dinyatakan lolos seleksi UPZ Pupuk Kaltim (Foto: Timur)
Setiap minggunya UPZ Pupuk Kaltim secara rutin melakukan blusukan ke berbagai wilayah Kota Bontang, untuk survei masyarakat tidak mampu berdasarkan informasi yang diterima. Survei penting dilakukan untuk memastikan penerima sesuai kategori 8 asnaf, dan jika memenuhi persyaratan akan langsung ditindaklanjuti dengan pemberian bantuan.
Kedepan, UPZ Pupuk Kaltim dipastikan Nur Sahid akan lebih intensif berkoordinasi bersama Pemerintah melalui Dinas Sosial Kota Bontang, khususnya untuk pemetaan para penerima zakat agar penyalurannya lebih tepat sasaran dan sesuai kategori 8 asnaf. Beberapa program lanjutan juga telah disiapkan UPZ dalam waktu dekat, seperti Festival Muallaf se-Bontang serta operasi katarak bagi masyarakat tidak mampu.
“Semoga dengan kegiatan ini masyarakat lebih terbantu, dan keberadaan Pupuk Kaltim bisa terus memberi manfaat bagi masyarakat Bontang,” ucap Nur Sahid.
Walikota Bontang Neni Moerniaeni, mengapresiasi UPZ Pupuk Kaltim yang terus membantu masyarakat dengan mengoptimalkan penyaluran zakat karyawan pada berbagai program. Melalui jika kolaborasi dan sinergi bersama Pemerintah Kota Bontang, keberadaan UPZ Pupuk Kaltim dinilai sangat membantu Pemerintah dalam mendorong pengentasan kemiskinan.
“Apalagi kedepan akan ada lagi program UPZ Pupuk Kaltim yang akan bersinergi dengan Pemkot Bontang, seperti bedah rumah tidak layak huni. Ini sangat luar biasa karena mendukung program KOTAKU (Kota Tanpa Kumuh), yang tengah digencarkan Pemerintah,” papar Neni.
Dijelaskan Neni, Pemkot Bontang telah menetapkan 125 Hektare wilayah kumuh di Kota Bontang dan 100 hektare diantaranya telah dituntaskan dalam 5 tahun terakhir. Sisanya diharap bisa selesai dengan lebih cepat, melalui sinergi dan kerjasama aktif bersama UPZ Pupuk Kaltim.
Begitu juga dalam mewujudkan SDM unggul, Pemkot Bontang juga berharap dukungan UPZ Pupuk Kaltim untuk menurunkan angka stunting yang kini menempati posisi 3 se Kalimantan Timur. Sehingga target Pemerintah Pusat menurunkan angka stunting dibawah 20 persen dari saat ini 30 persen sesuai aturan WHO bisa tercapai dengan optimal.
“Jadi kami harap peran UPZ Pupuk Kaltim tak hanya direalisasikan bagi masyarakat bufferzone, tapi bagi masyarakat Bontang secara keseluruhan,” harap Neni.
Mariati, salah satu orangtua peserta khitan massal dari RT 07 Rawarawa Kelurahan Loktuan, turut mengucapkan terima kasih atas perhatian UPZ Pupuk Kaltim yang memberikan pelayanan dan fasilitas khitan bagi anaknya secara gratis. Dirinya yang hanya berprofesi sebagai ibu rumah tangga merasa sangat terbantu dengan kegiatan ini, dan berharap kedepan program serupa bisa terus dilaksanakan serta membantu lebih banyak anak di Kota Bontang.
“Ini anak saya yang kedua, anak pertama dulu juga khitan gratis dari Pupuk Kaltim. Semoga program ini terus dilanjutkan karena sangat membantu kami,” kata Mariati.(Ram/ads)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>