TIMUR. Jembatan kayu Gang Atletik 3, RT 27 Kelurahan Api-api, Bontang Utara kondisinya sangat memperihatinkan.
Lantai jembatan sudah banyak yang patah dan warga terpaksa merogok kocek pribadi untuk memperbaikinya. Padahal jembatan itu merupakan akses masyarakat menuju Jalan DI Panjaitan setiap harinya.
Terakhir jembatan ulin itu diperbaiki pada 2004 lalu. Untuk menjaga kondisi jembatan saat itu warga memutuskan untuk memasang patok di tengah, agar mobil tidak bisa melintasinya. Sejak 2012 lalu jembatan itu sudah mulai rusak. Hingga 10 tahun belum tersentuh perbaikan.
Ketua RT 27 Kelurahan Api-api Mujiono mengaku sudah acap kali menyampaikan usulan perbaikan terhadap Pemkot Bontang. Namun sudah 10 tahun berjalan belum ada tindakan perbaikan atau jembatan ulin itu diganti dengan beton. Agar mobil bisa melintasi akses tersebut.
“Sudah capek saya usulkan. Pada 2018 lalu sudah ada perencanaannya. Tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Bahkan warga swadaya mengganti papan jembatan yang sudah lepas,” ucap Mujiono kepada Klik Kaltim (Timur Grup), Jumat (23/12/2022).
Lebih lanjut pada 2020 lalu rencana pembangunan fisik jembatan sempat dimasukkan. Tetapi, gagal terealisasi karena pemangkasan anggaran disituasi Pandemi Covid-19.
Warga pun berharap Pemkot Bontang tidak tutup mata dengan kondisi fasilitas umum di tengah kota agar bisa diperbaiki. “Kita terus berharap, cuman belum ada respon baik dari Pemkot Bontang dalam hal ini Dinas PUPR,” tandasnya.
Terpisah, salah seorang warga Zainuri rutin memperbaiki dengan papan seadanya. Tujuannya agar warga yang jalan kaki tidak terperosok karena banyak lantai bolong.
Harusnya ada solusi perbaikan karena pasti mengancam warga yang lewat. Belum lagi saat kondisi air sungai meluap. Arus deras bisa sewaktu-waktu membuat jembatan yang sudah berumur 18 tahun itu ambruk.
“Khawatirnya ambruk saja meski ulin tapi kan umurnya sudah lama. Itu saja sudah miring jembatannya,” terangnya. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>
