TIMUR. Wakil Wali Kota Bontang, Basri Rase dipastikan maju dalam bursa calon Wali Kota Bontang 2020 mendatang. Kepastian itu hadir usai dirinya mengambil formulir pendaftaran calon kepala daerah ke kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Bontang, Jalan MH Thamrin, Bontang Baru, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (5/9/2019) siang.
Basri Rase datang sekira pukul 13.45 Wita ditemani sejumlah rombongan DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Bontang. Diantaranya anggota DPRD Bontang dari PKB, Siti Yara dan Abdul Haris. Serta Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) PKB Bontang Utara, Edi Iskandar, dan Ketua Harian PKB, Sarjo.
Ia dengan terbuka diterima Wakil Ketua DPC PDIP Bontang bidang organisasi, Abdul Rahman. Menerima rombongan Basri, Abdul Rahman menjelaskan tahapan penjaringan Wali Kota Bontang dari partai berlogo benteng bermoncong putih itu.
Diantaranya pendaftaran dibuka mulai 2-8 September 2019. Kemudian pengembalian formulir 9-17 September. Kemudian verifikasi di tingkat DPC PDIP Bontang 18-19 September. Kemudian pada 20 September akan dilakukan verifikasi tingkat DPD PDIP Kaltim.
Usai mengambil formulir, kepada awak media Basri mengatakan bahwa keputusan dirinya maju merebut kursi Bontang Satu sudah bulat. Keputusan ini hadir lantaran internal partai (PKB) sepakat menunjuk dirinya.
Pernyataanya ini lantas menepis isu yang santer beredar di publik. Bahwa ia maju karena “sakit hati” wewenangnya sebagai Wakil Wali Kota Bontang selama ini banyak dikebiri.
“Saya ini petugas partai. Jadi kalau partai tugaskan saya maju (Calon Wali Kota) maka saya harus siap. Bukan karena sakit hati atau apalah,” terangnya.
Kendati tidak membantah bahwa selama bertandem dengan Wali Kota Neni, banyak kewenangnya lepas, tidak dilibatkan dalam pengambilan keputusan publik. Kembali Basri tegaskan, bukan itu faktor kunci dirinya maju. Tapi murni, karena ia menjalankan perintah partai.
Disinggung soal kemungkinan dirinya kembali mendampingi Neni Moerniaeni untuk Pilwali 2020 mendatang. Basri tegaskan, 99 persen hal itu tidak mungkin. Kembali ia tegaskan, dalam Pilkada Bontang 2020 mendatang, partai menunjuk dirinya merebut kursi Bontang Satu, bukan Bontang Dua.
Selain itu, secara pribadi pun dirinya tak ada keinginan rujuk dengan Neni. Untuk mengulang kebersamaan mereka kala memenangkan Pilkada Bontang 2015 silam.
“99 persen saya enggak akan kembali (Bertandem dengan Neni). Saya ini mencalonkan diri sebagai wali kota. Sedangkan Ibu wali (Merujuk Neni Moerniaeni) pasti akan maju lagi sebagai calon wali kota juga. Jadi itu tidak mungkin. Kecuali semua bisa jadi wali kota,” pungkas Basri. (fit)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>