TIMUR. Stunting dapat terjadi saat calon bayi berada dalam kandungan. Faktor penyebabnya, ibu mengalami penyakit tertentu dan asupan makanan kurang bergizi.
Stunting merupakan tinggi badan anak yang terlalu pendek sesuai usianya, atau tidak standar pada umumnya. Namun, kondisi stunting ini dapat terlihat saat bayi telah berusia 2 tahun.
“Saat usia bayi mencapai 1.000 hari, harus segera diperhatikan perkembangannya,” kata Dokter Spesialis Obgyn RSUD Taman Husada Bontang dr Khairul Dalimunthe, SP. OG, saat dikonfirmasi Selasa (26/7/2022).
Dia mengatakan, salah satu faktor penyakit yang dapat mempengaruhi kondisi bayi stunting, yakni penyakit anemia atau kurang darah. Misalnya, ibu yang mengalami kurang darah akan mempengaruhi pertumbuhan bayi. Otomatis pertumbuhan otaknya pun terpengaruhi.
Tak hanya itu, faktor penyebab asupan makanan kekurangan gizi akan terlihat pada ibu dengan lingkar lengan tak standar. “Apabila sudah memiliki penyakit dan dicurigai kurang gizi akan diberikan program memeriksa ibu hamil dan pemeriksaan Hemoglobin (HB),” terangnya.
Lebih lanjut, setelah menjalani program pemeriksaan ibu hamil dan menunjukan calon bayi mengalami kondisi stunting, maka akan dirujuk ke dokter anak atau intervensi rehab medik. Nantinya akan diperiksa pertumbuhan motorik otaknya sesuai usianya dan asupan gizi.
“Kami hanya memberikan tindakan pada ibu. Kami akan evaluasi setelah menjalani program pemeriksaan ibu hamil,” tandasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>