Kendalikan Diabetes, Ini Tips RSUD Bontang

Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Taman Husada Bontang Dr. Dendy Hendriansyah, Sp.PD

TIMUR. Diabetes merupakan penyakit dimana terjadi peningkatan kadar gula dalam darah. Pemicunya adalah faktor keturunan dan pola hidup yang kurang sehat.

“Layanan di klinik penyakit dalam yang paling banyak dikunjungi, yakni pasien diabetes,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam RSUD Taman Husada Bontang Dr. Dendy Hendriansyah, Sp.PD, Selasa (9/8/2022).

Read More

Dia mengatakan, meskipun tak mempunyai riwayat diabetes, tetapi orang dengan pola hidup tak sehat seperti sering mengkonsumsi junk food dan malas berolahraga, dapat memunculkan resistensi insulin. Biasanya terjadi pada pasien obesitas, hingga menyebabkan terjadinya gangguan pada penyerapan gula, akibat peningkatan kadar gula dalam darah.

Artinya, gula tak bisa disebarkan ke sel-sel tubuh dan menumpuk dalam darah, sehingga ketika pengecekan didapati gula darah tinggi. Sebab seharusnya gula diserap ke dalam sel-sel tubuh untuk metabolisme.

Bahaya yang timbul yakni glukotoksisitas, atau dapat dikatakan pasien sedang keracunan gula sehingga terjadi kerusakan pada sel pembuluh darah. Akibat jangka panjang dan paling berat, seperti serangan jantung, stroke dan gagal ginjal.

“Terjadi penumpukan gula dalam darah. Seharusnya kan kalau kita makan, gula diserap oleh usus, lalu masuk ke pembuluh darah. Dari darah dimasukkan dalam sel-sel tubuh oleh hormon insulin. Tapi pada pasien diabetes atau prediabet, terjadi kekurangan hormon insulin akibat dua faktor tersebut,” terangnya.

Dia menjelaskan, kunci dari pengendalian diabetes bukan obat namun modifikasi gaya hidup. Pertama, dengan diet atau pengaturan makanan, mengurangi jenis makanan tinggi kalori dan porsi makanan dikurangi. Hal ini dilakukan agar asupan gulanya diturunkan.

Kedua olahraga, untuk mengurangi asupan kalori dan meningkatkan kalori yang dibakar.

Targetnya 2,5 jam per minggu, dengan minimal 30 menit olahraga per hari. Olahraga harus yang kontinu, repetitif, dan tanpa jeda. Semisal jalan kaki dan senam selama 30 menit tanpa berhenti. Baru jika gagal dengan modifikasi gaya hidup, dapat ditambahkan obat diabetes oral maupun suntikan.

“Targetnya bukan menyembuhkan diabet, karena sejauh ini belum ada obat yang menyembuhkan diabetes. Jadi targetnya mengontrol dan mengendalikan penyakitnya, seperti menurunkan gula darahnya, menurunkan berat bedan, menurunkan penyakit kardiovaskulernya,” tandasnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts