TIMUR. Anggota Komisi III DPRD Bontang Abdul Samad menyesalkan karena tidak adanya program penanganan banjir rob di wilayah pesisir oleh Pemkot.
Seharusnya Pemkot melakukan upaya penanggulangan dan meminimalisir dampak banjir rob. Pasalnya, aktivitas masyarakat di atas laut khususnya Bontang Kuala selalu lumpuh saat terjadi banjir.
Maka dari itu, dia menekan agar Pemkot segera memperbaiki trotoar di akses masuk kampung di atas air itu. Politisi Partai Hanura ini sangat miris melihat warga di sana harus terlambat pergi bekerja, atau sekolah hanya karena banjir rob melanda.
Belum lagi, ada korban terjatuh saat memaksakan diri untuk menerobos banjir yang setiap tahun semakin tinggi.
“Itu penting kalau bangun trotoar. Jadi tidak perlu menunggu surut dan akses lumpuh bisa terurai,” tutur Abdul Samad, Selasa (13/6/2023).
Dirinya berasumsi untuk pembiayaan paling tidak hanya butuh Rp 500 juta. Karena tinggal menambah papan, dan meninggikan sedikit untuk tiangnya.
Apalagi, Bontang memiliki anggaran yang cukup besar di APBD Perubahan 2023. Sudah sepantasnya ada perhatian untuk masyarakat Bontang Kuala.
Dari pantauan di lapangan, saat ini jembatan hanya bisa dilintasi jalur sebelah kanan saat warga dari dalam Bontang Kuala. Sementara untuk jalur sebelah kiri tidak bisa digunakan.
Kondisinya pun sangat memperihatinkan. Apalagi, Bontang Kuala menjadi salah satu destinasi wisata saat ada wisatawan yang berkunjung ke Bontang.
“Pemkot jangan tutup mata ini wilayah kampung wisata. Jangan lah dianaktirikan. Itu paling tidak butuh Rp 500 juta untuk perbaikan trotoar, biar bisa dilintasi,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>