TIMUR. Pelabuhan umum Loktuan Bontang Utara, akan kembali beroperasi pada 23 Maret 2021 mendatang. Pembukaan itu bertepatan dengan jadwal kedatangan KM Binaiya.
Bagi penumpang kapal, tentunya diwajibkan mengantongi surat keterangan bebas Covid-19, seperti rapid Antigen untuk bisa berlayar. Pelabuhan Loktuan pun bakal dibangun posko kesehatan.
Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris mengimbau agar pengawasan operasional pelabuhan makin diperketat, dan Pemerintah disarankan menggunakan alat deteksi virus GeNose C19, bagi keluarga yang mengantar maupun penumpang kapal di Pelabuhan Loktuan.
Menurut dia, GeNose C19 merupakan alat identifikasi Covid-19 yang terbilang murah dan mudah digunakan, yakni dengan cara mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) melalui sensor dalam tabung. Cara pemeriksaannya, dengan sampel hembusan napas.
“Kenapa tidak menggunakan alat yang diciptakan anak bangsa untuk pengunjung nantinya,” ujar Agus Haris kepada Klik Kaltim (Timur Grup)
GeNose C19 terbilang murah, dengan waktu deteksi berkisar 2 menit, pun tes dipatok harga mulai Rp15 ribu hingga Rp25 ribu.
“Jadinya jauh lebih murah, Bandara APT Pranoto Samarinda juga sudah menggunakan GeNose C19,” tandasnya.
Rencananya, saat pelabuhan Loktuan beroperasi, akses akan dibatasi. Bagi keluarga calon penumpang yang akan berlayar, hanya boleh ditemani maksimal dua orang.
Pengantar pun tidak diperkenankan menemani hingga ke dermaga seperti sebelum Covid-19. Hal itu dilakukan guna mencegah terjadinya kerumunan massa.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>