TIMUR. Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kaltim telah menyusur Sungai Guntung tiga hari terakhir, untuk merelokasi buaya yang kerap masuk area permukiman.
Namun dalam pelaksanaannya, BKSDA Kaltim sebut ada oknum yang menghalangi proses tersebut.
Relokasi merupakan kesepakatan Rapat Dengar Pendapat (RDP) pada Selasa (12/9/2023) lalu bersama dengan DPRD Bontang dan pihak Kelurahan Guntung, Bontang Utara.
Kepala Seksi Wilayah Dua Tenggarong BKSDA Kaltim Suriawati Halim mengatakan, sudah tiga hari kebelakang tim berada di lapangan.
Pihaknya sempat melihat ada dua aktivitas buaya berukuran diatas 3 meter yang siap untuk direlokasi. Hanya saja kondisi di lapangan berbeda.
Tim dilapangan mendapat upaya penghalangan dari oknum agar tidak merelokasi hewan buas tersebut. Akhirnya tim ditarik mundur untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
“Tim sudah tiga harian ini ke sana. Tetapi memang belum bisa. Ada dua buaya besar ditemukan. Tim siap saja untuk merelokasi. Tapi ada terhalang oknum,” kata Suriawati.
Lebih lanjut, pada prinsipnya BKSDA Kaltim mengikuti hasil rapat RDP dengan DPRD. Hanya saja kesepakatan yang lahir di dalam forum tidak seperti kenyataannya di lapangan.
Untuk itu BKSDA Kaltim masih menunggu perkembangan lebih lanjut dari kesepakatan baru bersama Pemkot Bontang untuk merelokasi buaya.
“Kami kalau dibutuhkan lagi akan terjunkan tim ke lapangan. Tapi dengan pertimbangan tidak ada lagi yang menghalang – halangi,” tambahnya.
Sementara Lurah Guntung Denny Febrian, juga mengaku mendapatkan informasi adanya upaya penghalangan dari tim BKSDA.
Meski dalam RDP beberapa waktu lalu semua berkesimpulan sepakat untuk merelokasi buaya, namun ada kondisi yang masih belum clean and clear.
Di satu sisi ada korban yang diserang buaya. Kemudian juga ada yang memiliki kedekatan secara emosional sendiri dengan buaya.
Kelurahan Guntung juga masih akan melakukan komunikasi kepada masyarakat setempat untuk mencari solusi terbaik.
“Iya saya dapat laporan memang kemarin ada BKSDA turun. Tapi ada yang menghalangi. Kita tidak mau ada konflik. Sudah kami sampaikan di RDP,” kata Denny Febrian.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>