SMPN 1 Bontang; Ajarkan Disiplin Mulai dari Guru

TIMUR – Sistem mendidik yang ramah terhadap anak didik menjadi metode mengajar yang digunakan para guru di Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Bontang. Peran mereka begitu penting mencetak generasi muda melalui pendidikan yang berkarakter.

“Guru-guru di sini memberi contoh kepada anak-anak tentang disiplin, bertanggung jawab dan semangat kebersamaan yang harus tertanam pada jiwa mereka. Agar, nantinya tumbuh mempunyai karakter tangguh,” tutur Kepala SMPN 1 Bontang Riyanto, Jumat, 14 September 2018.

Pihak sekolah terus berupaya menciptakan suasana sekolah yang menyenangkan dan menggembirakan. Dengan demikian, para siswa akan merasa bahwa tempat terbaik dan ternyaman bagi mereka belajar serta mengekspresikan kemampuan adalah di sekolah.

“Di sini, Kami menjamin tidak ada kekerasan fisik, tidak ada ujaran kebencian, ungkapan mengejek hingga saling mem-bully. Sehingga, sering kami temui anak-anak yang sudah waktunya pulang tetapi tidak bergegas pulang karena mereka betah berada di sekolah,” tandasnya.

Setiap pagi, kata Riyanto, dua orang guru senantiasa menyambut kedatangan siswa-siswi yang akan menimba ilmu di sekolah peraih Adiwiyata ini. Budaya tersebut merupakan perhatian khusus yang diberikan sekolah guna memberi kesan ramah bagi anak didik.

Berbicara ekstrakurikuler, wadah pembinaan diluar jam belajar. Dari berbagai kegiatan, yang paling digemari para siswa adalah voly, basket, futsal dan pramuka. Selain Pramuka, ketiga program yang tidak termasuk kurikulum sekolah ini kerap menjuarai ajang bergengsi.

Di samping itu, ada juga ekstrakurikuler Bahasa Inggris, Seni Tari, Seni Menyanyi, Seni Menggambar, Literasi, PMR, Pencak Silat, Desain Grafis hingga Program Robotik. Khusus untuk ekstrakurikuler Robotik, sekolah memakai jasa tenaga bantuan dari luar. Bahkan, jika siswa dari sekolah lain pun diperkenankan mengikuti kegiatan ini.

“Pencapaian yang berhasil diraih SMPN 1 Bontang pada Ujian Nasional (UN) sangat membanggakan dengan hasil nilai rata-rata tertinggi se-Bontang,” ungkapnya.

Prestasi lainnya ialah mewakili Kaltim pada ajang Olimpiade Sains di Padang, Sumatera Barat untuk mata pelajaran IPA dan IPS pada Agustus 2018 lalu. Hal ini hanya sebagian kecil prestasi yang berhasil diraih oleh siswa-siswi SMPN 1 Bontang. Berbagai kejuaraan dan lomba bergengsi juga berhasil dimenangkan yang piagam atau pialanya tersusun rapi di ruang guru dan kepala sekolah.

Alumnus IKIP PGRI Malang angkatan 1990 ini menuturkan bahwa SMPN 1 Bontang juga ditetapkan sebagai salah satu sekolah rujukan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah nomor 2 tahun 2018 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM).

SMPN 1 Bontang dinyatakan telah memenuhi berbagai indikator misalnya menerapkan sistem penerimaan anak didik baru di usia minimal 13 tahun dan maksimal 15 tahun. Selain itu, turut menekan jumlah anak-anak putus sekolah dengan terus mempertahankan siswa didik yang enggan lanjut bersekolah dengan berbagai alasan, dapat tetap melanjutkan sekolah sampai kelulusannya.

Dahulu, masuk kategori Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) ini pun pernah memiliki program khusus Bahasa Inggris. Peningkatan kualitas siswa berkemampuan bahasa internasional ini pun menyisakan budaya ditiap upacara bendera sekolah, dua orang Master Of Ceremony (MC) bertugas menggunakan bahasa Indonesia dan Inggris.

Saat ini, sebanyak 517 siswa sedang menimba ilmu di SMPN 1 Bontang tahun ajaran 2018-2019. Mereka terbagi menjadi 16 kelas dengan 6 kelas pembelajaran untuk kelas 7, 5 kelas pembelajaran di kelas 8, dan 5 kelas pembelajaran di kelas 9.

Diakuinya, perhatian dari pemerintah juga turut berperan penting menyokong sarana dan prasarana sekolah. Misalnya perombakan bangunan menjadi tiga lantai tengah dilakukan melengkapi ruang kelas dan kantor guru. Artinya, proyek yang bersumber dari APBD ini bakal menambah daya tampung siswa pada periode tahun pelajaran selanjutnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Bontang, Akhmad Suharto menuturkan pendidikan berkarakter berperan penting menanamkan nilai-nilai seperti rasa hormat, tanggung jawab, jujur, peduli dan adil. Kemudian, para siswa dapat memahami, memperhatikan dan melakukan sifat tersebut dalam kehidupan mereka.

“Pendidikan berkarakter menjadi prioritas sekolah mendidik para siswa. Guru-guru harus terus berupaya menanamkan sikap mental terbaik bagi anak didiknya,” tuturnya.

Di samping itu, keluarga orang tua dirumah juga turut berperan mengajarkan anak-anak mereka berahlak mulia. Anak-anak harus diajarkan membuat keputusan, menentukan pilihan dan kepercayaan diri yang baik. Orang tua merupakan tonggak keberhasilan mendidik anak bangsa yang paham serta mampu memilah antara perbuatan baik dan buruk.

Tujuannya, pembentukan kepribadian dan identitas anak-anak bangsa yang berkarakter. Mewujudkan makna karakter yang memiliki sifat atau watak berbudi pekerti luhur serta berorientasi pada prestasi. Pendidikan karakter yang dilakukan sekolah merupakan pembiasaan diri kepada anak didik agar dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. (*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts