Wawali Bontang Suruh Pecat, Oknum Honorer Pelaku Pelecehan Seksual Ternyata Sudah Mengundurkan Diri

TIMUR. Pihak Kecamatan di Bontang tempat oknum honorer pelaku pelecehan seksual angkat bicara.

Keterangan yang diterima Klik Kaltim (Timur Media Grup), pejabat di kantor Kecamatan mengatakan oknum itu sudah mengajukan pengunduran diri sejak (26/4/2023) lalu.

Alhasil, aktivitas bekerja sudah tidak lagi aktif. Sebagai informasi seluruh jajaran juga mengaku kecewa dengan tindakan oknum pelaku pelecehan seksual.

Apalagi, dia melakukan tindakan itu kepada anak sambungnya sendiri. Dengan begitu, pihak kecamatan tidak lagi mengeluarkan surat pemecatan.

“Sudah tidak bekerja dia mengundurkan diri resmi akhir bulan lalu,” kata dia saat ditemui di ruangan kerjanya, Selasa (2/5/2023).

Awal mula kasus itu terkuak karena pihak kecamatan diminta hadir ke UPTD PPA untuk dimintai keterangan. Setelah itu baru pelaku melakukan langkah pengajuan pengunduran diri.

Sebelumnya, Wakil Wali Kota Bontang Najirah, meminta oknum honorer itu dipecat karena sudah mencoreng nama instansi pemerintahan.

Pasalnya dirinya sudah mengantongi informasi bahwa pelaku sudah mengakui perbuatannya ke Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA).

“Saya minta dipecat. Apalagi, dia sampai jadi pelaku pelecehan seksual,” terang Najirah, Selasa (2/5/2023).

Lebih lanjut, sepengetahuannya pihak keluarga korban sampai saat ini belum melapor kejadian tersebut ke pihak berwajib.

Pemkot Bontang juga tidak harus menunggu korban untuk melapor. Karena dengan adanya pendampingan UPTD PPA saja, sudah cukup untuk menjatuhkan sanksi tegas kepada oknum honorer tersebut.

“Iya saya tanya Kapolres belum melapor. Karena pihak keluarga belum ingin masuk ke ranah hukum informasinya,” tuturnya.

Najirah juga meminta agar sang korban mendapat pendampingan penuh untuk memulihkan psikologis dan rasa trauma yang dialami.

“Kita minta UPTD PPA melakukan pendampingan dengan maksimal. Korban juga butuh support,” ungkapnya. (*)