TIMUR. Honorer tenaga pengajar di Bontang turut berharap ada kenaikan gaji setara UMK. Hal tersebut disampaikan atas rencana Pemkot Bontang yang tengah melakukan kajian kenaikan gaji bagi para honorer.
Salah seorang tenaga honorer yang enggan disebut nama, mengaku sudah mengabdi 2 tahun dan berharap ada peningkatan kesejahteraan.
Setiap bulan dia yang mengajar salah satu SD Negeri di Bontang ini baru mendapat gaji senilai Rp 3,2 juta. Angka itu juga terbilang rendah dari nilai UMK Rp 3,4 juta.
Maka dari itu, di momen yang bertepatan dengan hari Pendidikan Nasional Selasa (2/5/2023), Ia berharap kesejahteraan para guru lebih diperhatikan.
Dengan wacana kenaikan gaji dirinya berharap Pemkot Bontang bisa mengikutsertakan para tenaga honorer guru yang sering disebut pahlawan tanpa tanda jasa.
“Iya saya dengar ada wacana ke tenaga honorer semoga saja bisa ada kepastian kami yang guru ini juga naik,” tutur dia kepada Klik Kaltim (Timur Media Grup), Selasa (2/5/202).
Dikonfirmasi terpisah Kepala Disdikbud Bontang Bambang Cipto Mulyono mengaku akan berkomunikasi soal usulan kenaikan gaji tenaga honorer guru.
Apalagi, mereka juga sangat berperan dalam meningkatkan pendidikan di Kota Bontang. Tercatat saat ini ada sekitar 51 tenaga honorer.
Jumlah itu menyusut karena banyak juga yang sudah diangkat menjadi status PPPK. Kedepannya para tenaga honorer ini terus diusulkan untuk mendapat kepastian status paling tidak PPPK.
“Iya jumlahnya ada 51 orang. Kita berharap mereka juga bisa dapat kenaikan gaji sama dengan tenaga honorer teknis,” tutur Bambang.
Sementara, Wakil Wali Kota Bontang Najirah akan menginventarisasi usulan kenaikan gaji tenaga honorer guru. Menurutnya saat ini usulan kenaikan gaji UMK masih dipertimbangkan. Gaji guru juga pastinya akan diupayakan naik.
“Peran honorer guru juga sangat penting. Kita coba inventarisasi dulu,” singkat Najirah.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>
