Angka Kecelakaan di Bontang Meningkat dan Pentingnya Tes Psikologi Pengurusan SIM

Ilustrasi Lakalantas di Bontang

TIMUR. Sepanjang 2020 kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) di jalanan Bontang meningkat. Total lakalantas tercatat 56 kasus, naik dari tahun 2019 yang hanya 40 kasus.

Read More

Kapolres Bontang AKBP Hanifa Martunas Siringoringo melalui Kasatlantas AKP Imam Syafii menuturkan, faktor penyebab kasus lakalantas adalah human error (kesalahan manusia), seperti tidak konsentrasi, pelanggaran rambu lalulintas, dan pengendara dibawah umur.

“Faktornya kebanyakan human error, tidak jarang beberapa diantaranya merenggut korban jiwa,” bebernya

Adapun jumlah korban meninggal dunia sebanyak 20 orang, luka berat 39 orang, dan luka ringan 32 orang. Dibandingkan data tahun lalu, tren angka korban meninggal dunia tidak mengalami peningkatan dengan jumlah korban jiwa sama 20 orang.

Sementara jumlah korban luka berat di tahun 2020 meningkat drastis dari tahun sebelumnya jumlah korban luka berat di tahun 2019 berjumlah 6 orang. Tahun ini jumlahnya bertambah menjadi 39 orang. Sedangkan untuk luka ringan dari sebelumnya 36 orang menjadi 32 orang.

Pentingnya Tes Psikologi Urus SIM

Untuk menekan angka Lakalantas akibat human error. Satlantas Bontang kembali mewajibkan tes psikologi bagi pemohon SIM A dan C. Dan mulai diberlakukan mulai Senin, 4 Januari 2021 mendatang.

AKP Imam Syafii menyebutkan, tes psikologi ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan dalam hal konsentrasi dan kecermatan. Sehingga dengan adanya tes ini, gangguan kondisi psikologi dapat dicegah dan kecelakaan bisa dihindarkan.

Dengan tes psikologi ini diharapkan dapat mengurangi angka kecelakaan karena penyebab terjadinya kecelakaan kerap diakibatkan karena gangguan kondisi psikologi pengemudi.

“Intinya untuk menekan angka kecelakaan, karena psikologi masyarakat dalam berkendara itu berbeda-beda ada yang emosional, tergantung dari kondisinya,” tutupnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts