TIMUR. Sebanyak 42 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) akan diboyong untuk studi banding ke Bali pada 13-16 Oktober 2023 mendatang.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Sigit Alfian mengatakan, Bali ditunjuk karena pertimbangan aturan perjalanan ke luar daerah untuk masyarakat tidak boleh lebih dari Rp3,5 juta.
Kemudian, perhitungan tim menilai Bali tempat yang paling cocok, dari usulan sebelumnya di beberapa daerah. Seperti Jawa Tengah, Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta.
“Finalnya kita pilih ke Bali. Sesuai dengan aturan yang berlaku. Untuk total peserta yang berangkat ada 80-an orang. Terdiri Paskibraka, pendamping, dan pelatih,” kata Sigit Alfian belum lama ini.
Di sana para peserta akan diajak mengunjungi Istana Presiden pertama yaitu Soekarno. Kemudian juga akan diisi diklat Pancasila dan dibawa ke tempat pariwisata.
Apalagi Bontang sedang gencar-gencarnya mengembangkan potensi pariwisata. Bisa jadi setelah pulang para Purna Paskibraka 2023 bisa mengimplikasikan ilmu yang didapat seusai studi banding dari Bali.
“Akan banyak ilmu yang didapat. Ini juga bentuk reward-lah bagi mereka setelah sukses mengibarkan bendera merah putih pada peringatan Kemerdekaan RI ke 78 Agustus lalu,” sambungnya.
Selain Studi Banding, anggota Paskibraka juga mendapat bonus dari Pemkot Bontang. Total anggaran yang disiapkan ialah Rp30.750.000 untuk 41 Paskibraka yang bertugas di Bontang. Artinya setiap orang menerima bonus sebesar Rp750.000.
Tidak hanya itu, untuk anggota yang lolos jadi Paskib tingkat Provinsi Kaltim dianggarkan Rp 12 Juta. Akan diterima oleh satu pelajar Bontang yang tergabung dalam Paskibra Provinsi.
“Bonus yang kami berikan itu sebagai apresiasi bagi mereka (Paskibra) selama mengikuti latihan. Penyaluran bonus dilakukan saat HUT Bontang, bersamaan dengan penyerahan bonus lainnya,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>