Selang 2 tahun dia kemudian mencapai posisi puncak di CV Karya Dalle milik Allmarhum Haji Yusuf yang juga kerabat dekatnya. Tiga tahun mengadu nasib di Bontang, jiwa aktivis Basri mulai terusik. Ihwal dimulai ketika beberapa temannya dan anak buahnya sesama pekerja di PT. Kaltim Methanol Industri mengeluh soal hak-hak mereka yang tak diakomodir perusahaan. Berawal dari situ, Basri kemudian mendirikan Forum Komunikasi Pekerja di tahun 1999, tahun yang sama juga lahir Forum Peduli Tenaga Kerja Lokal.
Dua forum itu dibentuk Basri untuk memprioritaskan pendayagunaan tenaga kerja Bontang yang semakin tergeser jumlahnya oleh pekerja luar daerah.
Namanya mulai tersiar sebagai salah satu pioner yang memperjuangkan kepentingan buruh. Di tahun 2006, wacana pipanisasi gas dari Bontang-Semarang mencuat. Bontang menolak. Basri menjadi salah satu tokoh yang turut memperjuangkan penolakan itu.
Forum Peduli Gas (Fopgas) didirikan untuk melawan upaya pemerintah pusat. Perjuangannya tidak sia-sia, rencana pembangunan pipa dibatalkan oleh Wapres Jusuf Kalla saat itu. Upaya penolakan itu melambungkan namanya, intensistas bertemu dengan elit partai di Jakarta semakin sering.
Walhasil, Basri dipercaya Ketua Umum Partai Hanura Wiranto untuk memimpin Hanura di Bontang. Basri hanya membutuhkan waktu dua tahun untuk mempromosikan partai yang baru berdiri itu ke masyarakat Bontang.
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>