Dengan keterbatasan financial, Basri tertatih membangun kader Hanura. Ruangan 3×4 meter persegi menjadi sekretariat partai sekaligus kamar bagi 5 orang simpatisan Hanura.
“Kami itu tinggal dikamar yang sempit. Isinya 5 orang di sekretariat lama,” kata Anshar, adik bungsu Basri yang saat itu ikut membantu sang kakak membangun jaringan Hanura.
Baru pada 2009, Basri memberanikan diri menatap parlemen. Perjuangannya menjaring kader Hanura berbuah manis, dia berhasil duduk sebagai anggota parlemen di DPRD Bontang. Dua periode berkarir sebagai wakil rakyat Basri naik tingkat dan kini menjadi wakil walikota. Perjalanan nan berat dari seorang anak petani dari Desa Macoppe. (***)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>