Derita Kanker, Ginjal pun Diangkat, Warga Api-api Ini Butuh Uluran Tangan

Saat ini, Fauziah sehari-hari hanya dibantu kedua anaknya mengurusi Nur Kamali. Tubuhnya yang kian kurus cuma bisa terbaring di atas kasur (ist)

TIMUR. Fauziah tidak pernah berhenti berdoa untuk kesembuhan sang suami, Nur Kamali, yang divonis menderita kanker stadium 4. Kondisi itu membuat ibu dua anak ini kerap larut dalam kesedihannya.

Read More

Di satu sisi, dia harus tetap terlihat senyum untuk menyemangati sang suami untuk berjuang agar sembuh. Namun dia juga tidak bisa membendung air mata, melihat sang imam keluarga terbaring lemas di atas ranjang kamar berukuran 4×3 Meter.

Keluarga ini tinggal di RT 23 Kelurahan Api-api, Kecamatan Bontang Utara. Awal mula keluhan sakit Nur Kamali, muncul pada Mei 2022. Dia mengeluh nyeri di bagian belakang tubuhnya.
Setelah itu, Fauziah beserta anaknya membawa Nur Kamali ke Rumah Sakit untuk diperiksa. Dari hasil pengecekan, sistem dalam tubuh seperti paru-paru, ginjal dan bagian lainnya tampak sehat.

Hanya saja alat pemeriksa ternyata mendeteksi ada sel kanker tumbuh dalam tubuh pria berumur 55 tahun tersebut.

“Setelah tahu, kami minta rujuk ke RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Di sana suami saya langsung melakukan operasi,” terang Fauziah saat ditemui Klik Kaltim (Timur Grup), Sabtu (17/9/2022).

Dari operasi itu, sel Kanker berhasil diangkat. Namun juga bersamaan dengan ginjal sebelah kanan Nur Kamali. Usai dioperasi selama pemulihan menggunakan BPJS Kesehatan yang ia miliki.

Setelah berangsur pulih. Nur diminta pulang karena pelayanan BPJS Kesehatan sudah melebihi batas. Fauziah pun hanya bisa membawa sang suami kembali ke rumah.

Saat ini, Fauziah sehari-hari hanya dibantu kedua anaknya mengurusi Nur Kamali. Tubuhnya yang kian kurus cuma bisa terbaring di atas kasur. Untuk buang air besar dan kecil, dia terpaksa dipasangkan pampers.

Untuk memiringkan badan atau sekadar duduk, tubuh Nur Kamali yang kian kurus tidak lagi sanggup melakukan itu seorang diri. Dia harus dibantu anak atau Fauziah.

Untuk pemeriksaan ke Rumah Sakit, hanya saat ada keluhan berat Nur Kamali. Jika merasa perih dan tidak lagi sanggup akan rasa sakit, baru diantar pergi ke dokter.

“Iya kami paham aja kalau BPJS kan memang ada ketentuannya. Ini saja bapak kalau tidak didampingi oleh oksigen, saturasi pernapasannya akan terganggu. Jadi, kami lah yang rawat beliau ini,” sambungnya.

Kini, Fauziah sangat membutuhkan uluran tangan dermawan untuk membantu meringankan beban biaya perawatan sang suami. Mereka selama ini hanya bertumpu pada pendapatan dari kerja Nur Kamali sebagai kontraktor outsourcing PT Badak.

Selama 4 bulan ini dia masih digaji. Meski harus memberikan surat sakit. Akan tetapi, kontrak kerja Nur Kamali akan habis pada Agustus 2023 mendatang. Fauziah tidak mengetahui apakah perusahaan tetap membayar gaji atau akan melakukan PHK karena tidak lagi bekerja.

Selama merawat di rumah, sempat berkeinginan meminta bantuan ke Pemkot Bontang. Tujuannya agar mereka dapat dipinjami satu ranjang khusus seperti di Rumah Sakit.

“Kami cuma mengandalkan dari tabungan dan gaji bapak saja sebagai pekerja kontrak. Sempat juga kami minta bantuan ke Pemkot Bontang biar bisa dipinjam tempat tidur orang sakit, cuma belum ada,” tuturnya.

Bagi warga dermawan di Kota Bontang dan sekitarnya, yang ingin memberikan sedikit bantuan bisa mengirimkan langsung kepada Ibu Fauziah di rumahnya Gang Amalia RT 23 Kelurahan Api-api, atau ke Nomor Rekening dibawah ini.

Nomor Rekening : 729301007068538 (Bank BRI) An : Fauziah

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts