TIMUR. Satu rumah di RT 22 Kelurahan Loktuan Bontang Utara, nyaris rata dengan tanah karena diterjang longsor. Peristiwa ini terjadi sekira pukul 11.00 WITA, Rabu (22/2/2023) .
Babinkamtibnas Loktuan Aipda Ahmad Bajuri mengatakan, dugaan sementara longsor diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi, sehingga tanah yang berada di belakang rumah warga itu bergeser dan akhirnya nyaris rata dengan tanah.
“Lokasi rumahnya memang berada di atas perbukitan. Pergeseran tanah itu sudah bergeser perlahan sebelumnya. Dan hari ini tadi pas hujan longsor,” kata Ahmad Bajuri kepada Klik Kaltim (Timur Grup).
Beruntung akibat kejadian itu tidak ada korban jiwa. Karena pemilik rumah diketahui sedang bekerja. Kemudian, tanah longsoran juga berdampak kepada rumah yang ada di bawah. “Iya yang di atas dan dibawah itu terdampak,” tandasnya.
Saat ini warga masih berkumpul dan belum bisa melakukan pembersihan karena khawatir ada longsor susulan. “Belum ada dievakuasi timbunannya. Ada dua anjing kayaknya ikut tertimbun tadi,” ucapnya.
Sementara petugas BPBD Bontang belum bisa melakukan evakuasi barang berharga korban longsor. Pasalnya, dikhawatirkan terjadi longsor susulan.
Lurah Loktuan Hadi Jumianto mengatakan, BPBD dan warga belum bisa melalukan evakuasi karena kondisi masih rawan longsor susulan.
Ada 8 jiwa yang terdampak dari kejadian longsor tersebut. Satu keluarga yang ada di bagian atas merupakan penyewa, dan di bawah satu keluarga berisikan 5 orang.
“Belum bisa evakuasi. Itu dilihat kondisi tanah adalah urukan. Jadi kita khawatir ada susulan mengingat cuaca sedang mendung. Takutnya hujan,” kata Hadi, Rabu (22/2/2023).
Kerugian sementara ditaksir sampai Rp 200 juta. Sementara pihak kelurahan, BPBD, dan Dinsos-PM meminta warga disekitar untuk mengungsi.
Saat kejadian longsor tidak ada korban jiwa. Solusi yang ditawarkan kepada warga terdampak bisa di Rumah Singgah Dinsos-PM di AM Parikesit.
Tetapi dengan kondisi jauh, kata Hadi akan meminta Dinas Perumahan Kawasan Permukiman, dan Pertanahan untuk memindahkan ke Rusunawa Kelurahan Loktuan, atau Kelurahan Guntung.
“Kita coba dulu ke Rusunawa. Semoga Saja bisa. Kalau di rumah singgah terlalu jauh. Tapi ini mereka korban mengungsi di tempat keluarganya,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>