Harus Sarjana, Kompetensi Guru PAUD Digenjot

Yuti Nurhayati (kiri)

TIMUR – Dinas Pendidikan & Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang mengimbau kepada seluruh Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) terus meningkatkan kualitas misalnya dengan menyandang status Sarjana Pendidikan dengan Program Studi PAUD.

“Guru PAUD itu punya standar Mas. Mereka harus S-1 PAUD karena ada aturannya,” ujar Kabid PAUD, Dikmas dan Kebudayaan Disdik Bontang, Yuti Nurhayati belum lama ini.

Alasannya, guru dapat lebih mudah memahami kondisi psikologis anak melalui berbagai pengetahuan yang diperoleh saat menempuh pendidikan masa perkuliahan. Di samping itu, mengerti pendekatan terbaik yang harus dilakukan kepada anak serta punya cara tepat membangun mood terhadap mereka.

“Jika dalam ilmu kedokteran itu ada mal praktik, guru juga kalau memang bukan jurusan atau bidang keahliannya dapat disebut demikian. Bedanya, penanganan dokter bisa langsung memperparah keadaan pasien, sementara Guru tidak langsung terlihat hasilnya. Namun 10 sampai 20 tahun ke depan baru terlihat produk dari pengajaran yang diberikan,” paparnya.

Hampir seribu dari jumlah Guru PAUD di Kota Bontang ternyata masih banyak yang belum berstatus Sarjana PAUD. Sehingga, adanya Diklat Pengembangan Dasar Berkelanjutan (PKB) yang difasilitasi Disdik Bontang menjadi upaya meningkatkan kualitas Guru PAUD. Didalamnya mereka wajib memahami berbagai silabus yang diberikan saat pelatihan.

“40 persen Guru PAUD di Bontang sudah S-1 PAUD. Selebihnya, ada yang lulusan SMA, sedang kuliah, serta sarjana namun bukan bidang PAUD. Yang sedang kuliah, kami sangat mengapresiasi karena paham akan kebutuhannya,” tuturnya.

Pun demikian, bersama mitra seperti Himpaudi dan IGTKI, Disdik Bontang terus berupaya memberi berbagai kompetensi dasar ilmu mendidik anak usia dini itu. Disamping turut mendorong status sekolah terakreditasi.

Pascasarjana Magister Manajemen ini mengatakan, Disdik Bontang sangat perhatian pada penerapan pembelajaran yang terbaik bagi anak didik. Terlebih, tingkatan PAUD merupakan aset daerah di bidang pendidikan yang punya peran penting mempersiapkan anak masuk sekolah dasar. Ia menyebut jika seorang anak harus diberi pengajaran dengan baik, maka guru harus terus ditingkatkan kapasitas atau kompetensinya.

Oleh sebab itu, Yuti menyerukan setiap guru PAUD wajib belajar basic parenting, mengikuti diklat, atau pelatihan yang erat kaitannya dengan PAUD. Dengan mengikuti kegiatan-kegiatan tersebut, mereka akan mendapat asupan berbagai pengetahuan yang sangat dibutuhkan dalam menjalankan amanah mendidik putra-putri kebanggaan Kota Bontang.

Sebagai tenaga pendidik, lanjut Yuti, Guru PAUD juga diupayakan dapat mengikuti perkembangan teknologi yang dekat anak-anak. Melesatnya teknologi digital sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang mereka. Jika Guru tidak menguasainya, dikhawatirkan akan menghambat proses pembelajaran.

Wanita berhijab ini menegaskan bahwa guru PAUD selalu dituntut menjadi teladan bagi anak didik mereka. Mulai dari cara berpakaian, bersikap, bertutur dan berbagai hal lainnya. Senada dengan sebuah falsafah Jawa, guru harus bisa Digugu Lan Ditiru.

“Untuk melihat perkembangan pendidikan Kota Bontang pada dekade selanjutnya, lihatlah Guru PAUD yang ada saat ini. Generasi bangsa adalah generasi anak-anak saat ini,” tutupnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts