TIMUR. Program pembangunan pedesaan terus dikejar Pemprov Kaltim. Bahkan hingga saat ini hanya tersisa 17 desa dari 518 desa tertinggal di Kaltim.
Gubernur Kaltim Isran Noor, mengatakan ini menunjukkan semua pihak bekerja keras mewujudkan desa maju dan berkembang hingga mandiri. Mulai dari DPMPD Kaltim maupun Kabupaten se-Kaltim, serta Pemerintah Desa dan Kecamatan.
“Ini kerja keras bersama untuk mengantarkan status desa sangat tertinggal menuju tertinggal. Dari tadinya ada 518 desa berstatus sangat tertinggal dan tertinggal di Kaltim,” ujar Isran Noor baru-baru ini.
Pemprov Kaltim melalui DPMPD dalam RPJMD 2019-2023 menargetkan meningkatkan status 150 desa dari 518 desa tertinggal menjadi berkembang. Ternyata, berdasarkan Indeks Desa Membangun (IDM) 2022 di Kaltim hanya ada 17 desa tertinggal.
“Kita patut bersyukur, ternyata saat ini sisa 17 desa tertinggal, ini jauh melampaui target RPJMD yang hanya 150 dan sangat tertinggal nol desa,” jelasnya.
Kondisi ini diakuinya bukan sekadar kerja keras, tetapi adanya dukung Pemprov Kaltim dalam memberikan Bantuan Keuangan (Bankeu) sejak 2021 kepada seluruh Pemerintah Desa secara langsung dengan nilai kurang lebih Rp50 juta per desa.
“Jadi, bantuan ini langsung ke Pemerintah Desa bukan Pemerintah Kabupaten. Dengan harapan pemerintah desa langsung yang kelola. Bahkan, bantuan ini dilanjutkan hingga 2023,” pungkas Isran. (jay/her/yans/adpimprovkaltim)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>