TIMUR. Tragedi gigitan hewan rabies di Buleleng Bali cukup menyorot publik. Sempat dirawat di Rumah Sakit namun nyawa bocah itu tidak bisa tertolong.
Dengan kejadian itu cukup membuat keprihatinan. Di Bontang sendiri memang saat ini belum ada hewan yang terdeteksi terjangkit rabies.
Kasi Pelayanan Kesehatan Hewan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Peternakan (DKPPP) Bontang drh Riyono mengatakan, saat ini sudah 12 kelurahan yang didistribusikan vaksin rabies untuk hewan peliharaan.
Masih tersisa tiga kelurahan lagi yang belum disasar. Rencananya akan berlangsung pada Juli 2023 mendatang. Untuk penyakit rabies pada hewan biasanya terjadi pada kera, kucing, dan anjing.
Sementara untuk hewan yang tertular atau infeksi rabies bisa apa saja. Makanya, penting sekali memberikan pencegahan berupa vaksin.
Status Bontang ini masih endemis. Masih ada potensi tersebar virus rabies pada hewan baik itu peliharaan atau liar.
“Kalau kasus gigitan hewan yang terkonfirmasi rabies belum pernah. Tapi gigitan hewan yang terindikasi penular rabies ada cuman cepat ditangani,” kata drh Riyono kepada Klik Kaltim, Minggu (18/6/2023).
Untuk penanganan saat ini masif soal penyuluhan berhayanya penularan rabies hewan pada manusia. Baik itu bentuk penanganan dan pencegahannya.
Untuk penanganan saat tergigit hewan apapun diminta warga tidak panik. Mula-mula bisa mencuci bekas gigitan hewan dengan air mengalir disertai sabun.
Setelah 10-15 menit kemudian bisa diberikan obat antiseptik. Setelah itu dihimbau agar langsung mendatsngi Rumah Sakit terdekat. Agar yang tergigit bisa langsung diberikan vaksin anti rabies (Var) atau serum anti rabies.
“Sedangkan untuk yang punya peliharaan. Hewannya harus bisa diberikan vaksin rabies setiap tahun. Kita lebih baik mencegah yah,” sambungnya.
Sepengetahuan drh Riyono, kasus terakhir gigitan hewan rabes pada manusia terjadi periode 2014 silam di Kelurahan Kanaan. Namun, saat itu cepat tertangani.
Populasi hewan yang banyak di Bontang memang didominasi dengan kucing. Disusul anjing dan terakhir kera atau monyet.
Untuk itu warga juga dihimbau tidak bermain-main dentan hewan liar. Utamanya yang memiliki gejala sering agresif, atau dalam kondisi sering mengeluarkan liur.
“Iya udah lama Bontang pernah ada kasus di 2014 silam. Jauhi saja kalau ada hewan yang sakit karena penularan rabies ke manusia bisa melalui gigitan atau cakaran hewan itu,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>