TIMUR. Pemkot Bontang kembali menganggarkan program normalisasi sungai pada tahun anggaran 2023. Program ini merupakan salah satu langkah upaya penanggulangan banjir. Jumlah anggaran yang digelontorkan berkisar Rp 1,5 miliar.
Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang Edi Suprapto, mengatakan untuk sasaran di 2023 ini akan lebih banyak melakukan pengerjaan. Sasaran kali ini berfokus pada daerah yang masih terdampak banjir dan belum maksimal dikerjakan pada tahun sebelumnya.
Pasalnya PUPRK sudah menambah alat untuk menormalisasi sungai seperti Long Arm dan PC 50, sehingga bisa memaksimalkan titik sasaran sungai yang perlu di normalisasi segera. Misalnya, Kelurahan Gunung Telihan, Kelurahan Kanaan dan Kelurahan Guntung.
“Karena ada tambahan alat jadi tahun ini akan bisa maksimal. Saya lupa berapa kubik tahun lalu yang berhasil diangkat. Yang jelas sudah sesuai target,” tutur Edi kepada Klik Kaltim, Senin (9/1/2023).
Selanjutnya, untuk pengerjaan PUPRK menggunakan metode swakelola tipe pertama. Dimana mulai dari penganggaran dan penggunaan dibawah kendali Dinas PUPR Kota Bontang.
Khusus untuk PC 50 digunakan untuk menormalisasi saluran drainase yang besar. Seperti misalnya di sepanjang Jalan KS Tubun, Kelurahan Gunung Elai, dan sebagian di Kelurahan Api-api.
Disinggung soal pekerja, Edi menuturkan menggunakan tenaga harian lepas sebanyak 35 orang. Diharapkan, dengan adanya normalisasi ini bisa menambah daya tampung air sungai agar banjir bisa diminimalisir.
“Ini saja alat masih di Kelurahan Api-api juga masih terus berjalan. Total pekerja mencapai 35 orang tenaga harian lepas,” pungkasnya.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>