SK DPP Golkar, Putra Walikota Jabat Ketua DPRD Bontang 2019-2024

TIMUR. DPP Golkar resmi menunjuk Andi Faizal Sofyan Hasdam, sebagai Ketua DPRD Bontang periode 2019-2024.Andi Faiz — sapaan karibnya — menjelaskan, penunjukan ini hadir melalui rapat pleno yang digelar internal Golkar di pusat (Jakarta) belum lama ini.

Read More

Dia mengaku kali pertama menerima informasi tersebut justru dari Ketua DPRD Bontang Sementara, yang juga “kompetitiornya” merebut kursi ketua legislatif Bontang, Nursalam.

“Saya awalnya tahu informasi ini dari Pak Salam [Nursalam]. Waktu itu dia WA [Whats App] saya untuk memberi selamat,” terangnya saat konferensi pers di rumahnya Jl Awang Long, Kelurahan Bontang Baru Bontang Utara, Rabu (10/9/2019) sore.

Kepastian penunjukan putra Walikota Bontang Neni Moerniaeni itu hadir, usai dirinya menerima surat penunjukan resmi dari DPP Golkar pada Rabu (10/9/2019). Surat itu menandai resminya badan legislatif Bontang dibawah komandonya untuk 5 tahun mendatang. Lebih jauh, penunjukan Ketua DPRD Bontang sepenuhnya wewenang DPP Golkar di pusat (Jakarta). Sementara daerah atau DPD II hanya menyodorkan tiga rekomendasi nama.

Andi Faiz mengaku cukup kaget kala mengetahui dirinya ditunjuk memimpin lembaga legislatif Bontang. Mengingat dua kompetitornya untuk menduduki posisi itu, Nursalam dan Rustam HS, adalah politisi senior Golkar di Bontang. Selain itu, keduanya pun petahana karena sudah duduk di dewan pada periode sebelumnya.

“Kaget juga waktu saya yang ditunjuk. Ini perdana buat saya [masuk ke parlemen] dan langsung ditunjuk jadi ketua [DPRD]. Tetap nantinya saya butuh bimbingan,” ungkapnya.

Dia tambahkan, dalam AD/ART Golkar tentu ada mengatur soal penunjukan ketua dewan. Meski tak tahu pasti mengapa dia dipilih, namun ia merasa faktor utama keterpilihannya itu sebab pada Pileg legislatif 2019 lalu, dirinya peraih suara terbesar. Baik di internal Golkar, pun dari seluruh caleg yang lolos ke parlemen, dengan perolehan 4.600 suara. Sebagai catatan, perolehan itu juga merupakan yang terbesar sepanjang pemilihan legislatif dewan yang pernah terjadi di Bontang.

Selain faktor dulangan suara, dia menilai penunjukan ini dilakukan karena Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) menginginkan regenerasi terjadi di tubuh partai berlogo pohon beringin itu. Dengan membiarkan sosok muda Golkar menjabat posisi strategis.

“Mungkin dua hal itu membuat saya ditunjuk. Partai [Golkar] tentu memiliki AD/ART disusun soal penunjukan dewan. Pasti mereka punya pertimbangan lain kenapa saya yang ditunjuk. Tapi kembali saya tegaskan, saya benar-benar enggak tahu karena itu semua keputusan pusat,” tegasnya. (fit)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts