TIMUR. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Taman Husada Bontang memastikan air limbah sesuai baku mutu. Pengolahan air limbah telah menggunakan teknologi filterisasi modern, yakni biofilter anaerob dan aerob. Bahkan, prosesnya menggunakan konsumsi energi rendah.
Kombinasi anaerob dan aerob dapat menurunkan zat organic Biochemical Oxygen Demand (BOD), Chemical Okxygen Demand (COD), ammonia, deterjen, padatan tersuspensi (SS), dan phospat.
Konsentrasi BOD dalam air olahan yang dihasilkan relatif rendah, yakni sekitar 20-30 ppm. Standar proses itu sesuai dengan keputusan Kementerian Lingkungan Hidup RINomor : Kep-58/MENLH/12/1995 tentang Baku Mutu Limbah Cair Rumah Sakit.
“Penerapan teknologi ini agar kualitas air di lingkungan sekitar tak tercemar dari zat berbahaya, dan tak menimbulkan penyakit bagi masyarakat,” kata Kepala Instalasi Kesehatan Lingkungan RSUD Bontang Sri Erna Nilawati, Kamis (7/7/2022).
Dia mengatakan cara kerja alat tersebut mengalirkan air limbah ke dalam tangki reaktor sebagai penampungan. Kemudian, air hasil olahan dialirkan ke bak khlorinasi. Di dalam bak khlorinasi air limbah dicampur dengan khlor tablet. Fungsinya, sebagai pembunuh mikro organisme patogen.
Setelah melalui semua proses, air limbah dari bak khlorinasi akan dibuang ke saluran umum. “Kami sudah memiliki izin buangnya,” tambahnya.
Ia menjelaskan, pengolahan air limbah rutin dilakukan monitoring setiap hari. Pelaksanaanya meliputi, pemberian chemical dan nutrien setiap 2-3 hari dan pengukuran kualitas lapangan air limbah.
Selanjutnya, pencatatan debit air limbah, pemeriksaan kualitas air limbah setiap bulan, monitoring operasional Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).
“Hasil pengelolaan air limbah telah melalui uji kualitas, di Laboratorium PT Global Enviromental Laboratory di Samarinda,” kata dia. (*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>