Program Jumat Bersih Jadi Agenda Rutin Pemkot Bontang

Kerja bakti bersih-bersih di titik rawan banjir Kota Bontang

TIMUR. Pemerintah Kota Bontang konsisten menjalankan program Jumat bersih yang sudah dimulai sejak (13/5/2022) lalu.

Kali ini Aparatur Sipil Negara (ASN) menjalankan bersih-bersih di dua tempat. Pertama di depan Pasar Taman Rawa Indah, dan kedua di Kelurahan Satimpo RT 21 Bontang Selatan.

Read More

Kegiatan Jumat (3/6/2022) kembali dipimpin Wakil Wali Kota Bontang Najirah. Di tempat gotong royong, orang nomor dua Bontang ini sangat berharap seluruh ASN bisa terlibat dalam kegiatan yang sudah menjadi rutinitas.

Selain itu, dapat membantu dalam mengurangi dampak banjir saat terjadi hujan deras, Rob, dan kiriman air dari hulu sungai Bontang. Sejak program Jumat bersih berjalan. Masih banyak terlihat tumpukan sampah yang mengendap di saluran drainase dan parit.

“Kita jalan terus gerakan Jumat bersih. Terlihat memang masih banyak sampah di selokan, apalagi pas didepan Pasar Tamrin,” kata Najirah, Jumat (3/6/2022).

Lebih lanjut, saat berada di lingkungan RT 21 Kelurahan Satimpo, Najirah mendapati sungai yang belum di turap. Selain itu terdapat juga tanah yang bergeser dan berpotensi longsor.

Dengan begitu, dirinya langsung menginformasikan dinas terkait agar bisa segera dilihat dan dibangunkan turap.

“Kan sayang itu kalau turap di bagian sana sudah dibangun sedangkan ada yang belum juga dibangun. Saya sudah telpon PUPRK agar bisa segera diperhatikan,” tandasnya.

Selain itu, Najirah juga berterimakasih kepada masyarakat yang sampai saat ini masih melaksanakan kegiatan kerja bakti dengan mengandalkan anggaran pribadi.

Menurutnya, langkah tersebut bisa meringankan pemerintah dalam hal penanggulangan banjir. Kedepannya Pemkot Bontang akan meminta kepada perusahaan agar bisa memberikan bantuan berupa alat berat dan truk untuk normalisasi saluran drainase.

“Saya berterimakasih kepada masyarakat yang melakukan pembersihan drainase secara mandiri. Memang dengan anggaran terbatas Pemkot belum bisa mengakomodir semua program. Makanya akan dilibatkan perusahaan,” terangnya.

Dikonfirmasi terpisah, Lurah Satimpo, Maryono mengatakan, daerah RT 21 memang menjadi wilayah yang rawan banjir.

Apalagi kalau ada kiriman air dari hulu sungai Bontang. Ketinggian air bahkan bisa mencapai 20 Centimeter dan merendam wilayah pemukiman warga. Urgensi yang terlihat dan akan diusulkan ialah penurapan dan pelebaran sungai.

“Waktu Musrenbang kemarin kami udah usulkan, semoga bisa terealisasi,” pungkasnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts