Warga Santan Ulu Hentikan Paksa Aktivitas Tambang yang Diduga Ilegal

Warga Santan Ulu Hentikan Paksa Aktivitas Tambang Ilegal (ist)

TIMUR. Puluhan masyarakat Desa Santan Ulu Kecamatan Marangkayu, Kabupaten Kutai Kartanegara tutup paksa aktivitas tambang yang diduga ilegal di wilayahnya, Rabu (22/6/2022) pagi.

Read More

Aksi itu buntut dari kekesalan warga setempat terkait praktik tambang tersebut. Dalam aksi ini mereka juga membubuhkan tandatangan sebagai bentuk solidaritas penolakan.

Ketua Tani Muda Santan Taufik Iskandar mengatakan, sebanyak 67 warga telah bertanda tangan termasuk perangkat desa dan Ketua BPBD. Aksi ini pun didukung warga dari RT 02, RT 03, RT 09, dan RT 18 Santan Ulu.

Menurutnya, sejak 2 tahun terakhir marak penambangan ilegal di wilayahnya, namun 3 bulan belakangan aktivitas mereka mulai mendekati pemukiman warga. “Warga tegas bersatu untuk memberhentikan aktivitas tambang ilegal dan menutup pintu masuk dengan portal,” kata Taufik Iskandar kepada Klik Kaltim (Timur Grup), Rabu (22/6/2022).

Kata Taufik, banyak tanaman petani mati karena diduga tercemar limbah yang ikut larut saat hujan dari lubang galian tambang. Belum lagi, akses jalan sebagai fasilitas publik menjadi rusak parah. Bahkan, ada oknum preman yang mengintimidasi warga setempat.

“Sudah geram, itu sebagian kecil dampak yang kami rasakan. Kalau dibiarkan bisa jadi ruang hidup semakin sengsara,” ucapnya.

Saat proses penutupan, dua alat berat excavator dan satu dump truk dipaksa keluar dari wilayah konsesi tambang ilegal. Taufik menekankan, saat para pekerja masih tetap nekat menjalankan aktivitas pertambangan. Masyarakat akan kembali mendatangi dengan jumlah massa yang lebih besar.

“Tunggu saja kalau setelah di portal mereka tetap beroperasi kita akan kembali tutup dengan massa lebih besar,” tegasnya.

Diakhir, masyarakat kompak melakukan pelaporan kepada pihak Kepolisian dan Gabungan Hukum Kementerian Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kaltim soal aktivitas tambang ilegal.

“Jalur hukum diharapkan bisa mengusir mereka dan masyarakat tidak lagi khawatir terhadap dampak buruk kerusakan lingkungan yang terjadi,” pungkasnya.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts