Gegara Baju Kusam, Siswa SD di Bone Dikeluarkan Dari Barisan Gerak Jalan HUT Ke-77 RI

Viral di medsos, seorang siswa SD di Bone Sulsel dikeluarkan dari barisan pawai karena seragam kusam (tangkapan layar medsos)

TIMUR. Viral di media sosial seorang siswa SD di Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel) dikeluarkan dari barisan gerak jalan di sekolahnya saat momen HUT Kemerdekaan RI ke-77. Orang tua siswa menyebut persoalannya gegara warna seragam sekolah anaknya sudah kusam.

Read More

Dalam rekaman video yang beredar, tampak siswa tersebut hanya berdiri bersandar di dekat orang tuanya sembari melihat siswa lainnya berbaris. Siswa tersebut baru saja dikeluarkan dari barisan gerak jalan.

“Iya betul dikeluarkan dari barisan saat gerak jalan 17 Agustus kemarin. Karena bajunya dipersoalkan, saya juga tidak bisa ka’ belikan baju baru,” kata orang tua siswa, Andi Alwi, dilansir dari detikSulsel, Jumat (19/8/2022).

Peristiwa itu terjadi di Lapangan Merdeka, Desa Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Rabu (17/8). Siswa tersebut diketahui bernama AI, sekolah di SDN 233 Desa Mattampa Walie.

Alwi mengaku sangat kecewa saat anaknya tidak ikut gerak jalan karena baju anaknya warnanya tidak putih lagi. Padahal anaknya sudah ikut latihan selama ini.

“Yang saya kecewakan kenapa di lapangan baru dikeluarkan. Anakku menangis, katanya bajunya tidak berwarna putih. Baru gurunya bilang dikasih cadangan karena alasan kecil,” sebutnya.

Sementara Kepala Desa Mattampa Walie Andi Fatwa menambahkan, orang tua siswa sempat emosi saat anaknya dikeluarkan dari barisan sehingga perlu ditenangkan.

“Saya ada dalam video itu yang pakai kacamata. Orang tuanya kemarin mengamuk, kebetulan orang itu adalah depan rumah saya tinggal, jadi saya berusaha menenangkan,” ucap Fatwa.

Fatwa menyebut, insiden ini sudah dilaporkan ke pihak sekolah, namun gurunya menyebut siswa tersebut hanya dijadikan cadangan. Orang tua siswa juga sudah melarang anaknya untuk ikut kalau hanya cadangan.

“Yang saya dengar dari orang tuanya awalnya persoalan baju dan gurunya kasih keluar ki’. Sehingga orang tuanya tidak mau mi ikutkan gerak jalan,” bebernya.

Pihak Sekolah Sebut Hanya Miskomunikasi

Kepala Sekolah SD 233 Mattampa Walie, Kecamatan Mare, Rostina, membantah adanya siswa yang dikeluarkan dari barisan gerak jalan hanya karena seragamnya. Menurutnya peristiwa ini hanya persoalan miskomunikasi.

“Sebenarnya gurunya baru mengatur untuk berbaris, tapi begitu diatur ini katanya anak disuruh dulu mundur dari gurunya. Ternyata mamanya salah paham dia anggap anaknya dikeluarkan karena katanya bajunya kasihan bukan baju baru,” papar Rostina.

Rostina menegaskan siswa ini tidak dikeluarkan dari barisan. Apalagi baju semua yang terlibat gerak jalan sudah dihiasi.

“Seandainya dikeluarkan gara-gara baju dikeluarkan memang mi dari kemarin-kemarinnya dan tidak diikutkan mi latihan. Jadi hanya miskomunikasi antara orang tua dan gurunya,” paparnya.

Pihaknya berdalih guru sudah memberikan penjelasan kepada orang tua siswa bersangkutan. Barisan siswa dikatakan sudah diatur saat itu.

“Orang tuanya tidak paham maksud gurunya, sementara guru tidak menginfokan pada orang tuanya bahwa baru diatur anak-anak,” jelasnya. (detikcom)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts