TIMUR. Anak usia 8 tahun yang meninggal dunia setelah terkonfirmasi reaktif Covid-19 di RSUD Bontang, belum melewati pemeriksaan swab. Pasien diketahui reaktif positif Covid-19 berdasarkan riwayat orang tua yang bepergian ke daerah endemi Jakarta, sehingga dilakukan tes rapid dengan hasil positif.
Wakil Direktur Pelayanan RSUD Bontang dr Toetoek Pribadi Ekowati, mengatakan pasien meninggal sekitar pukul 02.20 Wita, dan tim medis belum sempat melakukan swab test. Pasien sebelumnya pernah dirawat di Rumah Sakit Islam Bontang (RSIB) sejak 6 April 2020.
“Namun karena hasil pemeriksaan menunjukkan reaktif Covid-19, anak tersebut akhirnya dirujuk ke RSUD Taman Husada kemarin sore,” kata dr Toetoek.
Dia menjelaskan anak tersebut mempunyai penyakit penyerta, yakni sakit ginjal. Tapi kondisinya diperparah oleh virus Covid-19 yang ada di tubuhnya.
“Jika pada pasien terdapat penyakit penyerta, seperti jantung, ginjal, paru, diabetes, dan lainnya, itu merupakan kondisi yang memperparah dan rentan tertular infeksi Covid-19. Bahkan infeksi lain karena pengaruh sistem imun,” lanjut Toetoek.
Baca Juga: Sejumlah Fakta Pasien PDP Covid-19 di Bontang Sebelum Meninggal
Baca Juga:Satu Pasien PDP Meninggal, Layanan IGD RSUD Bontang Tutup Sementara
Sementara manajemen RSIB melakukan klarifikasi melalui flyer di media sosial, Kamis (23/4/20), dan menekankan arti pentingnya kejujuran pada saat pandemi. Hal itu menyusul kabar yang beredar, diduga bahwa orang tua anak tersebut tak memberitahukan riwayat perjalanannya ke Jakarta.
Pihak RSIB mengatakan bocah tersebut dirawat di rumah sakitnya selama 18 hari, “Pasien tersebut dirawat selama 18 hari sampai 23 April 2020. Rupanya baru diketahui hasil rapid test positif. Dalam situasi pandemi ini, kejujuran menjadi satu acuan penting untuk dipahami bersama,” isi flyer RSIB.(*)
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>