Saat Pupuk Kaltim dan Badak LNG Beda Pandangan Soal Tenaga Kerja Lokal

DPRD Bontang Dibuat Bingung

Read More

Ketua Komisi I DPRD Bontang Agus Haris mengaku bingung dengan perbedaan sikap dua korporasi raksasa di Bontang, Badak LNG dan Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim). Dalam memandang kapasitas tenaga kerja lokal.

“Bingung juga kita (DPRD). Pupuk Kaltim bilang diatas rata-rata. Badak bilang kurang mampu bersaing, ” Kata Agus Haris usai rapat bersama perusahaan di ruang rapat sekretariat DPRD Bontang, Senin (17/6/2019).

Kebingungan Agus Haris ini bukan tanpa alasan. Pasalnya, human development Indeks atau Indeks pembangunan manusia (IPM) Bontang sejatinya tinggi. “IPM kita (Bontang) ada di urutan satu atau dua aja di Kaltim. Makanya kok bisa dibilang kurang bisa bersaingan, ” ungkapnya.

Selain berada di urutan 1-2 di Kaltim. Dalam skala nasional pun, skor IPM Bontang juga diatas rata-rata. Sebagai informasi. IPM tertinggi di Kaltim dipegang Samarinda, dengan skor 79,93. Sedang Bontang bercokol di urutan kedua, dengan skor IPM 79,86. Sedang rata-rata skor IPM tingkat nasional pada 2018 ialah 70,81.

Dengan perbedaan pandangan ini. DPRD Bontang kemudian mendorong Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker) Bontang lakukan membuktikan. Klaim siapa yang benar.

“Kita dorong Disnaker untuk buktikan ini (Kualitas SDM),” ungkap Politisi Partai Gerindra itu.

Selain itu juga, Agus Haris menyarankan agar sekolah di Bontang ditambahkan muatan lokal soal pemahaman kawasan industri. “Nanti kami sampikan sama pemkot, ” Kata dia sebelum beranjak.(*)

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

Related posts