Kecamatan Sangatta Utara, Sangatta Selatan dan Bengalon menjadi tiga kecamatan dengan dominasi penduduk. Tahun 2015, di Sangatta Utara dan Selatan saja sudah sekitar 40 persen dari total penduduk.
Sedangkan di Kecamatan Busang yang luasnya 10,47 persenatau 3.721,61 km2dari seluruh wilayah Kutim, hanya dihuni 1,34 persen atau 5.524 jiwa. Dampak ketimpangan sering berimbaspemerataan kebutuhan dasar, misalnya air bersih.
Data Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kutim, kapasitas total delapan kecamatanwilayah pemekaran Kutara dalam pelayanan air minum sebesar 70 liter perdetik. Jauh dibanding 10 kecamatan laindengan total 290 liter perdetik.
Di Sangatta, ibukota Kabupaten Kutim, telah terpasang kapasitas 250 liter perdetik. Di kawasan pusat pemerintahan yang berjarak kurang lebih satu jam dari Kota Bontang itu, juga tengah dibangun Unit Instalasi Pengolahan Air sebesar 100 liter perdetik.
Direktur PDAM Tirta Tuah Benua Kutim Aji Mirni Mawarni mengatakan, semua itu demi melayani kebutuhan ibukota yang padat penduduk dalam keterbatasan anggaran.
Sejauh ini, jelas Aji, pelayanan air bersih Sangatta Utara mencapai angka 93 persen dan untuk wilayah Kutim 34,9 persen keseluruhan.
Untuk sementara pelayanan air bersih yang bisa dikatakan optimal hanya Sangatta Utara dan Sangatta Selatan saja. “Alasan kami mengapa fokus dan memprioritaskan di dua kecamatan ini, karena memang disini daerah ibu kota kabupaten,”ungkap Aji Mirni Mawarni.
Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>