Gadis 16 Tahun Itu, Justru Jajakan Perempuan Dewasa

Read More

TIAP HARI ADA TAMU

Di Berau, aktivitas pelaku prostitusi daring mulai mencuat ke publik pada Desember 2016. Melalui sosial media, mereka diketahui masang tarif bervariasi. Mulai dari Rp 300 ribu untuk short time dan Rp 1,5 juta untuk long time. Kebanyakan beroperasi tanpa mucikari di rumah kontrakan dan panti pijat di sekitar Kecamatan Tanjung Redeb.

Rika –bukan nama sebenarnya– pelaku prostitusi online, mengaku menjadi PSK merupakan sebuah pilihan lantaran tak ada pekerjaan yang bisa dilakukan setelah berhenti dari salah satu perusahaan industri plywood di salah satu daerah di Kalimantan Timur. Akibat terjepit ekonomi, janda satu anak ini pun memutuskan terjun ke dunia esek-esek.

“Ya mau bagaimana lagi. Sudah jalannya seperti itu, ya ikhlas saja. Apalagi saya juga punya anak yang harus dibiayai,” terangnya.

Rika mengaku, baru beberapa bulan ini menekuni pekerjaan sebagai PSK karena ajakan temannya. Sementara untuk sekali kencan, dirinya memasang tarif Rp 300 ribu. “Short time saja, tidak mau long time. Biasanya tamu datang ke kontrakan, atau chat lewat medsos,” ujarnya.

Lain Rika, lain pula Rani –bukan nama sebenarnya. Ia mengatakan memiliki strategi yang sedikit lebih berani. Ia tidak segan-segan mempromosikan dirinya melalui pesan status medsos yang disertai nomor seluler miliknya. Bahkan, Rani juga nekat mengirim pesan singkat ajakan kencan melalui medsos miliknya kepada orang yang belum dikenalnya.

“Aku enggak milih, yang penting bisa bayar,” akunya. Saat dikonfirimasi, perempuan yang mengaku berdarah Sunda ini menuturkan sudah lama menekuni pekerjaan tersebut lantaran lebih cepat mendapatkan uang. Bahkan, hampir setiap hari ada saja tamu yang datang untuk menggunakan jasanya.“Kalau jumlah rahasia dong, tapi setiap hari tamu ada saja,” tutur perempuan 24 tahun itu.

Dari penelusuran di salah satu platform medsos, Majalah Timur bahkan menemukan salah seorang mahasiswi di perguruan tinggi di Kabupaten Berau yang menyambi jadi cewek panggilan dengan menggunakan nama samaran. Saat ditanya, dirinya mengaku masih tinggal bersama keluarga, dan aktivitas menjadi PSK untuk tambahan biaya kuliah.

“Buat keperluan kuliah dan lain-lain,” ujarnya tanpa panjang lebar. Untuk tarifnya Rp 500 ribu untuk sekali kencan. Meskipun awalnya, mahasiswi tersebut pernah menawarkan diri hanya Rp 300 ribu untuk sekali kencan. “Ya dulu. Karena aku sekarang ada mami, jadi ikut kata mami saja,” ujarnya tanpa membalas pesan yang dikirimkan kepadanya lagi.

Follow dan Simak Berita Menarik Timur Media Lainnya di Google News >>

2 of 3

Related posts